Tuesday, October 1, 2013

Leukimia pada anak

Anak anda terdiagnosa leukimia.....

Lantas, apa itu leukimia ?

Leukimia, atau lebih populer dikenal dengan kanker darah, adalah penyakit yang ditandai pertumbuhan leukosit yang berlebihan (sel blast)

Pertumbuhan sel blast yang berlebihan akan menekan produksi sel darah lain. Berikut adalah dasar -dasar sel darah yang terdapat dalam pembuluh darah

1. Eritrosit
Adalah sel darah merah, berfungsi mengangkut oksigen dan mendistribusikan ke seluruh tubuh. Eritrosit memiliki fungsi vital dalam memastikan oksigen, sebagai sumber metabolisme, terdistribusi merata di seluruh sistem organ

2. Leukosit
Adalah sel darah putih, berfungsi sebagai pertahanan, fagosit (memakan) zat asing yang tidak dikenal tubuh, seperti virus atau bakteri. Pada leukimia, sel ini bertambah dan tidak berdiferensiasi (berkembang) dengan baik, sehingga muncul ke perifer (pembuluh darah) sebagai leukosit muda (sel blast).

3. Trombosit
Adalah kepingan darah, berfungsi sebagai pembentuk plak penyumbat perdarahan jika terjadi kerusakan pada pembuluh darah. Trombosit merupakan bagian besar dari sistem pembekuan darah

Apa penyebab  leukimia ?

Leukimia timbul oleh karena paparan zat kimia seperti insektisida, pestisida, dsb. Penyakit ini sering dijumpai pada anak anak yang hidup di lingkungan pertanian, dimana penderita terpapar secara rutin zat zat tersebut. Isu terbaru menyebutkan bahwa paparan oksigen berlebihan saat bayi, memiliki risiko tinggi terhadap berkembangnya penyakit ini.


Bagaimana leukimia menyebabkan gejala ?

Sel blast yang berlebihan akan menekan produksi sel darah yang lain. Semua sel darah diproduksi di sum sum tulang. Pertambahan sel blast pada sum sum tulang, akan menekan produksi sel eritrosit dan trombosit

Penekanan produksi eritrosit secara langsung akan mengurangi jumlah eritrosit yang beredar di seluruh tubuh. Dampak dari pengurangan eritrosit akan mengurangi jumlah oksigen yang diangkut, sehingga metabolisme terganggu, akibatnya tubuh bekerja seperti halnya mobil tanpa bensin. (kematian)

Penekanan produksi trombosit, akan menyebabkan terganggu sistem pembekuan darah. Apabila trombosit berkurang, plak tidak akan terjadi, sehingga perdarahan berlangsung terus. Akibat berlangsungnya perdarahan, tubuh akan kehilangan sel eritrosit, dan lagi, pada akhirnya tubuh bekerja sepertinya mobil tanpa bensin (kematian)

Bagaimana menterapi leukimia ?

Sampai saat ini, kemoterapi masih menjadi pilihan utama. Obat obat kemoterapi ditujukan untuk membunuh sel blast yang beredar di seluruh tubuh.

Transfusi pada anak

Transfusi ditujukan pada anak dengan diagnosa thalasemia, leukimia maupun dengan pendarahan

Tujuan dari transfusi adalah mengganti komponen darah yang hilang. Jadi tidak semua komponen darah (whole blood) diberikan. Konsep terdahulu memang menggunakan whole blood, tetapi pemberian whole blood dianggap tidak efektif dan menambah berat kerja jantung, khususnya pada anak

Apa saja jenis transfusi yang diberikan ?

Adapun jenis komplemen yang diberikan adalah :

1. Packed Red Cell (PRC)
    PRC adalah sel darah merah (eritrosit) . Pemberian PRC ditujukan pada penderita thalasemia dan leukimia, karena pada kedua penyakit tersebut secara langsung merusak sel darah merah (baca blog saya mengenai leukimia pada anak)

2. Trombosit
Trombosit adalah sel darah yang berfungsi sebagai pembentuk plak, yang  merupakan bagian besar dari sistem pembekuan darah. Transfusi trombosit ditujukan pada anak anak dengan penyakit yang mengurangi nilai trombosit, seperti pada demam berdarah dengue, trombositopenia, dsb.

3.  Fresh Frozen Plasma (FFP)
  FFP merupakan cairan yang sebahagian besar terdiri dari serum, yang berisi leukosit dan faktor faktor pembekuan. Pada pasien perdarahan  kronis, FFP merupakan indikasi utama dalam pencegahan agar penyakit tidak menjadi lebih buruk. FFP ditujukan pada DIC dan kelainan pembekuan darah lain nya

4. Faktor pembekuan darah
Beberapa penyakit membutuhkan transfusi faktor pembekuan khusus, seperti pada hemofilia.

Apa yang perlu diperhatikan saat transfusi darah ?

1. Alergi
Reaksi alergi transfusi terlihat sebagai rash ( ruam) yang mirip dengan biduran/urtika. Anak akan mengeluh gatal saat ditransfusi, dan timbul benjolan berwarna merah yang hampir merata di seluruh tubuh. Hentikan segera transfusi, dan pemberian dexamethason berguna untuk meringankan reaksi. Reaksi alergi terjadi oleh karena antigen yang terdapat pada sel darah merah

2. Batas waktu pemberian
Darah yang akan ditranfusi hendaknya tidak digunakan lebih dari 4 jam setelah diambil dari bank darah. Hal ini bisa mengakibatkan kerusakan sel darah oleh paparan suhu dan faktor eksternal lainnya.

Khusus untuk trombosit dan FFP, pemberian tranfusi dilakukan secepat mungkin, dan kurang dari 40-60 menit

3 . Jeda pemberian
Transfusi dihitung sesuai kemampuan, dan diberikan dalam interval 12 jam hingga seluruh kebutuhan  tercukupi

4. Transfusi sesuai  kemampuan
Berbeda dengan dewasa, pada anak transfusi dihitung berdasarkan kemampuan hb anak. Semakin rendah hb, artinya jumlah darah yang diberikan per kali transfusi semakin sedikit, begitu sebaliknya.